Selasa, 25 Desember 2012

Psikologi dan Penerapannya dalam :

 “Pendidikan Masyarakat”

A.     Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan adalah bagian dari psikologi klinis, yang memfokuskan pada kajian dan fungsi kesehatan individu terhadap diri dan lingkungannya, termasuk penyebab dan faktor-faktor yang terkait dengan problematika kesehatan individu.
Psikologi Kesehatan menurut Matarazzo (1980, dalam Ogden: 1996) adalah suatu agregat dari specific educational, dan kontribusi scientific professional, dari disiplin psikologi, untuk memajukan atau memelihara  kesehatan, termasuk juga didalamnya penanganan penyakit dan aspek-aspek lain yang terkait dengannya.
Tujuan
Psikologi kesehatan sebagai pengetahuan social-psychological dapat digunakan untuk mengubah pola health behavior dan mengurangi pengaruh dari psychosocial stress.
Secara lebih operasional, psikologi kesehatan dapat dimanfaatkan untuk :
  • Mengevaluasi tingkah laku dalam etiologi penyakit 
  • Memprediksi tingkah laku tidak sehat
  • Memahami peran psikologi dalam experience of illness 
  • Mengevaluasi peran psikologi dalam treatmen
  • Selain itu, teori-teori psikologi juga dapat dimanfaatkan dalam mempromosikan tingkah laku sehat dan mencegah sakit/munculnya penyakit dalam skala individu maupun yang lebih luas (kelompok, komunitas maupun masyarakat)
B.     Pendidikan Masyarakat
            Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai   pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat merupakan upaya peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai investasi masyarakat pembelajaran dalam proses pendidikan sepanjang hayat.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berupaya meningkatkan keaksaraan penduduk dewasa melalui berbagai program yang terintegrasi dengan program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan penyelenggara pendidikan masyarakat.
Seiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang makin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal makin berkembang.
Pada laman ini dapat di akses berbagai acuan bagi para Pembina, Penyelenggara, Tutor Pendidikan Nonformal dan Informal, dan Pemangku kepentingan lainnya untuk berpertisipasi dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan masyarakat. Aplikasi yang tersedia pada laman ini diharapkan dapat digunakan untuk pendataan online secara akuntabel dan transparan.
Dengan demikian Laman ini (www.paudni.kemdiknas.go.id/dikmas/) diharapkan dapat meningkatkan  mutu layanan dan penjaminan kualitas pelaksanaan keseluruhan program pendidikan masyarakat.
C.     Psikologi dan Penerapannya dalam Pendidikan Kesehatan
Sasaran pendidikan kesehatan adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang dijadikan subyek dan obyek perubahan perilaku, sehingga diharapkan dapat memahami, menghayati dan mengaplikasikan cara-cara hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya. Banyak faktor yang diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan pendidikan kesehatan, antara lain tingkat pendidikan, tingkat social ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat dan kepercayaan waktu (Effendy, 1997).
Berdasarkan tujuan akhir visi dan misi pendidikan kesehatan yaitu kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. dari visi dan misi tersebut sudah jelas bahwa yang menjadi sasaran utama pendidikan kesehatan adalah masyarakat khususnya bagi perilaku masyarakat.
Namun demikian, karena terbatasnya sumber daya, akan tidak efektif apabila upaya atau kegiatan pendidikan kesehatan, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta itu,langsung di alamatkan kepada masyarakat. Oleh sebab itu dilakukan pentahapan sasaran pendidikan kesehatan yang terbagi menjadi 3 kelompok sasaran, yaitu:
·         Sasaran Primer (Primary Target)
Masyarakat menjadi sasaran langsung pendidikan kesehatan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (impowerment). Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dibagi menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja dan sebagainya.
·         Sasaran Sekunder (Sekunder Target)
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan sebagainya. Disebut sasaran sekunder, Karena dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sekitarnya dengan mengguankan strategi dukungan sosial (social support).
·         Sasaran Tersier (Tertiary Target)
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat, maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan kesehatan. Dengan menggunakan startegi advokasi (advocacy) (Notoatmodjo, 2003).



DAFTAR PUSTAKA
http://www.psychologymania.com/2012/06/sasaran-pendidikan-kesehatan.html