“Pendidikan Masyarakat”
A.
Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan adalah bagian dari psikologi klinis,
yang memfokuskan pada kajian dan fungsi kesehatan individu terhadap diri dan
lingkungannya, termasuk penyebab dan faktor-faktor yang terkait dengan
problematika kesehatan individu.
Psikologi Kesehatan menurut Matarazzo (1980, dalam Ogden:
1996) adalah suatu agregat dari specific educational, dan kontribusi scientific
professional, dari disiplin psikologi, untuk memajukan atau memelihara
kesehatan, termasuk juga didalamnya penanganan penyakit dan aspek-aspek
lain yang terkait dengannya.
Tujuan
Psikologi kesehatan sebagai
pengetahuan social-psychological dapat digunakan untuk mengubah pola health
behavior dan mengurangi pengaruh dari psychosocial stress.
Secara
lebih operasional, psikologi kesehatan dapat dimanfaatkan untuk :
- Mengevaluasi tingkah laku dalam etiologi penyakit
- Memprediksi tingkah laku tidak sehat
- Memahami peran psikologi dalam experience of illness
- Mengevaluasi peran psikologi dalam treatmen
- Selain itu, teori-teori psikologi juga dapat dimanfaatkan dalam mempromosikan tingkah laku sehat dan mencegah sakit/munculnya penyakit dalam skala individu maupun yang lebih luas (kelompok, komunitas maupun masyarakat)
B.
Pendidikan Masyarakat
Pendidikan masyarakat merupakan
suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah
diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan
masyarakat. Sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat merupakan upaya
peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota masyarakat yang
pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai investasi
masyarakat pembelajaran dalam proses pendidikan sepanjang hayat.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berupaya
meningkatkan keaksaraan penduduk dewasa melalui berbagai program yang
terintegrasi dengan program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca
masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan dan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan penyelenggara
pendidikan masyarakat.
Seiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan
masyarakat yang makin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan
pendidikan nonformal makin berkembang.
Pada laman ini dapat di akses berbagai acuan bagi para Pembina, Penyelenggara, Tutor Pendidikan Nonformal dan Informal, dan Pemangku kepentingan lainnya untuk berpertisipasi dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan masyarakat. Aplikasi yang tersedia pada laman ini diharapkan dapat digunakan untuk pendataan online secara akuntabel dan transparan.
Pada laman ini dapat di akses berbagai acuan bagi para Pembina, Penyelenggara, Tutor Pendidikan Nonformal dan Informal, dan Pemangku kepentingan lainnya untuk berpertisipasi dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan masyarakat. Aplikasi yang tersedia pada laman ini diharapkan dapat digunakan untuk pendataan online secara akuntabel dan transparan.
Dengan demikian Laman ini
(www.paudni.kemdiknas.go.id/dikmas/) diharapkan dapat meningkatkan mutu
layanan dan penjaminan kualitas pelaksanaan keseluruhan program pendidikan
masyarakat.
C. Psikologi
dan Penerapannya dalam Pendidikan Kesehatan
Sasaran pendidikan kesehatan adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang dijadikan subyek dan obyek perubahan perilaku,
sehingga diharapkan dapat memahami, menghayati dan mengaplikasikan cara-cara
hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya. Banyak faktor yang diperhatikan terhadap
sasaran dalam keberhasilan pendidikan kesehatan, antara lain tingkat
pendidikan, tingkat social ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat dan
kepercayaan waktu (Effendy, 1997).
Berdasarkan tujuan akhir visi dan misi pendidikan kesehatan
yaitu kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri. dari visi dan misi tersebut sudah jelas bahwa yang menjadi sasaran
utama pendidikan kesehatan adalah masyarakat khususnya bagi perilaku
masyarakat.
Namun demikian, karena terbatasnya sumber daya, akan tidak
efektif apabila upaya atau kegiatan pendidikan kesehatan, baik yang
diselenggarakan pemerintah maupun swasta itu,langsung di alamatkan kepada
masyarakat. Oleh sebab itu dilakukan pentahapan sasaran pendidikan kesehatan yang
terbagi menjadi 3 kelompok sasaran, yaitu:
·
Sasaran
Primer (Primary Target)
Masyarakat menjadi sasaran langsung pendidikan kesehatan
dengan strategi pemberdayaan masyarakat (impowerment). Sesuai dengan
permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dibagi menjadi, kepala keluarga untuk
masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu
dan anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja dan sebagainya.
·
Sasaran
Sekunder (Sekunder Target)
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan
sebagainya. Disebut sasaran sekunder, Karena dengan memberikan pendidikan
kesehatan kepada kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat sekitarnya dengan mengguankan strategi dukungan sosial (social
support).
·
Sasaran
Tersier (Tertiary Target)
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di
tingkat pusat, maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan kesehatan.
Dengan menggunakan startegi advokasi (advocacy) (Notoatmodjo, 2003).
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.psychologymania.com/2012/06/sasaran-pendidikan-kesehatan.html